Minggu, 05 Mei 2013

BENARKAH KITA BERIMAN DENGAN SESUNGGUHNYA???



            Kenapa sikap terkadang berubah menjadi baik, Saat bersama orang orang selalu mengerjakan amal sholeh. Saat selesai melakukan shalat berjamaah, jiwa ini merasa tentram dan damai di relung kalbu. Ketika air menyapu permukaan muka, terasa segar ku dapati disana. Damai, tenang sekali.
            Tetapi saat sudah sendirian. Saat orang lain tidak ada lagi. Kenapa terasa enggan untuk melakukan amal ibadah. Pernah kah merasa demikian sahabat. Itu riya namanya bisa bisa menjadi munafik. Hati hati sahabat. Iman memang kadang pasang surut. Niat baik juga terkadang senin kamis. Pelihara lah hati jangan sampai niat untuk beribadah hanya krena manusia. Rentan sekali amal kita sia sia. Pelihara segala perbuatan hanya karena allah semata.
Sebab, diantara kita ada orang orang yang mengaku beriman namun sejatinya bukan beriman. Ini ciri ciri nya perlu kita ketahui supaya kita bisa intropeksi diri. Juga sebagai bekal agar kita tidak terjerumus menjadi orang munafik. Firman Allah :
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai adzab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?”

(Q.SAl ankabut: 10)

“Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik”.
(Q.S Al ankabut: 11)
            Allah tahu siapa yang benar benar beriman kepadaNya. Jadi kalau sampai saat ini kita masih berpura pura dengan kotololan kita. Maka berhenti lah. Tidak akan ada gunanya. Lebih indah jika kita benar benar islam secara kaffah
            Di lain ayat allah menegaskan, Mereka mengaku beriman namun sesungguhnya menipu diri mereka sendiri. Adakah manfaat dengan ketololan kita berpura pura mengkau beriman kepad Allah.
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian" padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
(QS Al baqarah: 8)
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
(QS Al baqarah: 9)
Hati orang orang muafik itu ada Penyakit, allah akan selalu menambah penyakit itu karena kebodohan kita dengan berpura pura. Sungguh malang sahabat.
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
(Q.S Al baqarah: 10)
Selanjutnya mereka berpura pura manis kepada manusia. Mengajak kebaikan, mengajak beramal sholeh. Namun sesungguhnya dia tidak lah demikian.
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.

(Q.S Al baqarah: 11 - 12)
Menghina orang beriman, pernah kita menghina orang beriman. Hati hati mungkin kita salah satu orang munafik tersebut.
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman", mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.
(Q.S Al baqarah: 13)
Ciri salanjutnya orang munafik akan terus mengatakan jika bertemu dengan orang orang sholeh bahwa mereka telah beriman.
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok"
(Q.SAl baqarah: 14)
Pernah kita mengalami hal demikian. Kalau ya, maka mumupung waktu masih ada yuk kita perbaiki iman kita. Perbaiki niat kita. Perbaiki hati kita. Islam lah secara kaffah. Tidak ada gunanya beriman dengan kepura puraan. Siksa allah akan menunggu kita kelak.
Jikalau nasihat sudah tidak bisa merubah sikap kita apalah bedanya kita dengan orang kafir. Jika hati sudah tidak bisa menerima kebaikan dan nasihat dari orang lain apa bedanya kita dengan orang non muslim. Jika kebenaran sudah tidak kita anggap lagi apalah bedanya kita dengan iblis terkutuk.
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman”.
(QS. Al Baqarah: 6)
Maukah kita disamakan dengan orang kafir sahabat. Mumpung masih ada kesempatan. Mari sama sama kita perbaiki semua mulai dari awal. Allah akan menuntun kita. Jika hati sudah keras dan tidak mau menerima nasihat alamat cahaya tidak akan menyentuh hati kita. Niscaya allah akan semakin ajuh dari kita. Kebenaran juga akan jauh dari kita. Kesesatan yang akan mendampingi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diam Atau Bertindak, Waktu Akan Terus Berjalan!

  Tidak ada manfaat menangisi masa lalu yang pasti tidak akan kembali. Tenggelam jauh dalam bayang bayang masa lalu hanya akan membuat diri ...