Saat ujian datang jiwa tergoncang,
ketika tertimpa musibah bercucuran air mata, pedih tersiksa menahan sakitnya
kepedihan, kesengsaraan hingga berlinanglah air mata. Tak sedikit juga sebagian
kita bersu’uzhan dengan Allah, bahwa dia penyebab semua petaka yang menimpanya.
Mencaci maki diri sendiri sebuah hal yang sia sia. Ujian Akan selalu akrab
dalam kehidupan kapan pun dan dimanapun, ia ibarat sarung pisau yang selalu ada
dimana pisau itu ada. Dan, ujian tidak Akan pernah lepas dari kita, ia akan
selalu menemani sampai akhir hayat. Setiap manusia pun pasti Akan di uji, tapi
sedikit yang mengerti kenapa kita di uji. Ujian dan cobaan merupakan anugrah
bagi mereka yang beriman kepada Allah.
Firman Allah.
“Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman",
sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang
yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
(Al ankabut ayat : 2-3)
Dengan ujian kita tahu apakah termasuk orang
yang benar atau berdusta. Sebab hanya mereka yang sabar terhadap ujian yang
benar. Ketika mendapat ujian tidak jarang kita membenci nya, padahal itu belum
tentu buruk bagi kita. Berhusnuzhanlah dengan segala cobaan dan ujian yang
menimpa.
Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui”.
(Al baqarah ayat 216)
Dan yakinlah ujian yang diberikan tidak akan
melampaui batas kemampuan kita.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”
(Al
baqarah ayat 286)
Apa yang harus kita lakukan
“Dan mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.
(Al baqarah ayat 45)
Ujian itu berat kecuali bagi mereka yang
khusyuk, tapi yakinlah kamu adalah orang yang kuat.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”
(Al Imran ayat 139)
Kenapa kita harus tetap bersabar dan terus
bersabar, supaya kamu menjadi orang yang beruntung. Janji Allah :
“Hai orang-orang yang
beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
(di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”.
(Al Imran ayat 200)
Ketika kita di cemooh,
diejek bahkan di hina, maka tersenyumlah dan bersabarlah,
“maka katakanlah:
"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku
bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung".
(At taubah ayat 129)
Tetap yakin lah dengan perbuatan baikmu, tidak ada yang sia sia.
Allah maha tahu segalanya, jangan pernah letih untuk terus bersabar dan berbuat
baiklah.
“Jika kamu berbuat baik
(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat
maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri”.
(Al isra’ ayat 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar