Menurut
syekh Muhammad Ali Ash-shabuni dalam kitab tafsirnya shafwatu Tafsir
menegaskan arti dari ulil albaab yaitu :
اَصْحَابُ الْعُقُوْلِ السَّلِيْمَةِ
“orang-orang
yang mempunyai akal “
Timbul
pertanyaan, siapakah orang-orang yang mempunyai akal tersebut mereka para
profesor kah ? ulama dan kiyai kah ? atau mereka dengan berjuta gelar di
belakang namanya ? untuk menjawab pertanyaan ini, Di dalam kitab fatawa di
sebutkan kata-kata ulil alabaab terdapat enam belas kata di dalam alqur’an.
Namun dari sejumlah kata-kata ulil albaab tersebut, hanya ada tiga tempat yang
di beri penjelasan oleh allah pengertian dan tanda-tandanya. Yaitu :
“ Allah menyediakan bagi mereka azab yang
keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal;
(yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan
peringatan kepadamu”
(Q.S Ath thalaaq ayat 10)
Ayat
ini menyatakan ulil alabaab adalah
orang-orang mukmin, katakan dalam hati anda yang paling dalam, sudah kah anda
beriman saat ini !!! jawablah dengan jujur sudahkan anda beriman, beriman dengan sesunguh sungguhnya,
menjalankan perintah dengan taat serta menjauhi apa-apa yang telah di
larangnya, menjalankan amar a’ruf nahi munkar , sudakah anda lakukan hal
tersebut ? jika belum jangan pernah anda mengaku untuk menjadi orang yang
berakal (ulil alabaab) sebab hanya orang-orang yang beriman lah dalam ayat ini
yang berhak mendapatkan kan laqob ulil alabaab tersebut.
Di lain ayat Allah swt lebih
dalam menjelaskan
“ Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal
yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.
(Q.S Al Imran ayat 190-191)
Jika
di ayat sebelumnya Allah menyebutkan orang-orang beriman lah yang dikategorikan
sebagai ulil alabaab, di ayat ini Allah
mendefenisikan ulil alabaab yaitu
orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring, mereka yang senantiasa tidak lepas
menyebut asma-asma allah, membesarkan dan memuji ke agungan-Nya. Lidah mereka
selalu basah berdzikir kepada allah, dalam keadaan dan kondisi apapun, hati
mereka cenderung dekat mengharap keridhaan-Nya.
Jiwa mereka tak pernah henti mengucap kalam suci membesarkan yang maha
besar.
“ dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi” langit tinggi
menjulang bagai atap raksasa yang melindungi jutaan bahkan milyaran manusia di
muka bumi ini, menurunkan air keberkahan yang sangat di butuhkan bagi
kehidupan, dikala malam langit yang gelap terang oleh cahaya rembulan,
gemerlapan bintang –bintang menambah keindahan panaroma langit malam, kita
seakan terpukau dan takjub akan keindahan tersebut bahkan merasa sebuah
khayalan, bumi yang luas seluas mata
kita memandang, ujung barat-timur tak tembus jauh bermili-mil, segala aneka
makhluk hidup ada di bumi yang hijau ini, kita selalu menikmati nya, namun
sangat sedikit dari sekian banyak manusia yang memikirkan siapa kah yang
sesungguh menciptakan semua ini, hanya mereka lah ulil
alabaab yang
memikirkan segala kejadian ini.
Jadi
jangan pernah anda bangga dengan apa yang telah anda capai saat ini, gelar dan
ilmu yang luas belum lah apa-apa jika saat ini anda masih dalam belenggu
ketidaktahuan, ilmu yang anda miliki tidak menjadikan anda faham, dan dekat
dengan rabbnya, jangan pernah anda menamakan diri anda ulil alabaab yakni orang-orang yang berakal jika saat ini
sedikit pun di dalam fikiran anda tidak pernah terbersit memikirkan kekuasaan
allah yang menjadikan anda tawadhu’, santun, rendah hati, ucapan syahdu di
dengar yang keluar dzikir, yang pada akhirnya mencapai derajat ulil alabaab,
buang jauh-jauh dibenak anda. Oleh karena itu, mari kita yang saat ini
belum mencapainya, yuk kita sama-sama berusaha paling tidak beriman kepada
allah, syahdat yang kita ucapkan membekas dengan perbuatan, mengingat allah
dalam segala kondisi, dan memikirkan ciptaan allah di langit dan bumi. Insya
allah kita akan termasuk kedalam ulil alabaab.
Allah swt , berfirman
“ yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik di antaranya Mereka itulah orang-orang
yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai
akal”.
(Q.S Az zumar ayat 18 )
Dari beberapa ayat di atas dapat kita
ambil benang merahnya yang di katakan ulil albaab (orang-orang yang mepunyai
akal sehat ) adalah :
a.
Orang-orang yang beriman
b.
Orang-orang yang selalu mengingat allah di dalam
setiap keadaan
c.
Orang-orang yang meimikirkan segala ciptaan allah
di bumi dan langit’
d.
Orang-orang yang punya selektif, yaitu mengucapkan
yang baik dan meninggalkan yang buruk meski keduanya ia telah mendengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar