Sabtu, 01 Desember 2012

ULIL ALBAAB




Menurut syekh Muhammad Ali Ash-shabuni dalam kitab tafsirnya shafwatu Tafsir menegaskan arti dari ulil albaab yaitu :
اَصْحَابُ الْعُقُوْلِ السَّلِيْمَةِ
“orang-orang yang mempunyai akal “
Timbul pertanyaan, siapakah orang-orang yang mempunyai akal tersebut mereka para profesor kah ? ulama dan kiyai kah ? atau mereka dengan berjuta gelar di belakang namanya ? untuk menjawab pertanyaan ini, Di dalam kitab fatawa di sebutkan kata-kata ulil alabaab terdapat enam belas kata di dalam alqur’an. Namun dari sejumlah kata-kata ulil albaab tersebut, hanya ada tiga tempat yang di beri penjelasan oleh allah pengertian dan tanda-tandanya. Yaitu :
“ Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu”
    (Q.S Ath thalaaq ayat 10)
                Ayat ini menyatakan ulil alabaab adalah orang-orang mukmin, katakan dalam hati anda yang paling dalam, sudah kah anda beriman saat ini !!! jawablah dengan jujur sudahkan anda beriman,  beriman dengan sesunguh sungguhnya, menjalankan perintah dengan taat serta menjauhi apa-apa yang telah di larangnya, menjalankan amar a’ruf nahi munkar , sudakah anda lakukan hal tersebut ? jika belum jangan pernah anda mengaku untuk menjadi orang yang berakal (ulil alabaab) sebab hanya orang-orang yang beriman lah dalam ayat ini yang berhak mendapatkan kan laqob ulil alabaab tersebut.
                Di lain ayat Allah swt lebih dalam menjelaskan
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
               (Q.S Al Imran ayat 190-191)
                Jika di ayat sebelumnya Allah menyebutkan orang-orang beriman lah yang dikategorikan sebagai ulil alabaab, di ayat ini Allah mendefenisikan ulil alabaab  yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring, mereka yang senantiasa tidak lepas menyebut asma-asma allah, membesarkan dan memuji ke agungan-Nya. Lidah mereka selalu basah berdzikir kepada allah, dalam keadaan dan kondisi apapun, hati mereka cenderung dekat mengharap keridhaan-Nya.  Jiwa mereka tak pernah henti mengucap kalam suci membesarkan yang maha besar.
 dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”  langit tinggi menjulang bagai atap raksasa yang melindungi jutaan bahkan milyaran manusia di muka bumi ini, menurunkan air keberkahan yang sangat di butuhkan bagi kehidupan, dikala malam langit yang gelap terang oleh cahaya rembulan, gemerlapan bintang –bintang menambah keindahan panaroma langit malam, kita seakan terpukau dan takjub akan keindahan tersebut bahkan merasa sebuah khayalan,  bumi yang luas seluas mata kita memandang, ujung barat-timur tak tembus jauh bermili-mil, segala aneka makhluk hidup ada di bumi yang hijau ini, kita selalu menikmati nya, namun sangat sedikit dari sekian banyak manusia yang memikirkan siapa kah yang sesungguh menciptakan semua ini, hanya mereka lah ulil alabaab  yang memikirkan segala kejadian ini.
Jadi jangan pernah anda bangga dengan apa yang telah anda capai saat ini, gelar dan ilmu yang luas belum lah apa-apa jika saat ini anda masih dalam belenggu ketidaktahuan, ilmu yang anda miliki tidak menjadikan anda faham, dan dekat dengan rabbnya, jangan pernah anda menamakan diri anda ulil alabaab  yakni orang-orang yang berakal jika saat ini sedikit pun di dalam fikiran anda tidak pernah terbersit memikirkan kekuasaan allah yang menjadikan anda tawadhu’, santun, rendah hati, ucapan syahdu di dengar yang keluar dzikir, yang pada akhirnya mencapai derajat ulil alabaab, buang jauh-jauh dibenak anda. Oleh karena itu, mari kita yang saat ini belum mencapainya, yuk kita sama-sama berusaha paling tidak beriman kepada allah, syahdat yang kita ucapkan membekas dengan perbuatan, mengingat allah dalam segala kondisi, dan memikirkan ciptaan allah di langit dan bumi. Insya allah kita akan termasuk kedalam ulil alabaab.
                Allah swt , berfirman
“ yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”.
        (Q.S Az zumar ayat 18 )
Dari beberapa ayat di atas dapat kita ambil benang merahnya yang di katakan ulil albaab (orang-orang yang mepunyai akal sehat ) adalah :
a.       Orang-orang yang beriman
b.      Orang-orang yang selalu mengingat allah di dalam setiap keadaan
c.       Orang-orang yang meimikirkan segala ciptaan allah di bumi dan langit’
d.      Orang-orang yang punya selektif, yaitu mengucapkan yang baik dan meninggalkan yang buruk meski keduanya ia telah mendengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diam Atau Bertindak, Waktu Akan Terus Berjalan!

  Tidak ada manfaat menangisi masa lalu yang pasti tidak akan kembali. Tenggelam jauh dalam bayang bayang masa lalu hanya akan membuat diri ...