Kamis, 17 Juli 2014

Ada Apa Dengan Palestina !!!



Entah apa yang membuat engkau begitu terlihat seksi
Dimata penjajah ataupun di mata Mujahid
Engkau tampak tetap begitu cantik meski berjuta tahun usia mu
Tetap saja tak bosan engkau selalu saja di perebutkan

Bak wanita cantik sejagad raya
Tak kenal lelah menggempur demi hasyat tercapai sang penjajah
Tak kenal gentar jua mujahid membela mu dengan nyawa
Beribu nyawa-nyawa tak berdosa jadi saksi sejarah betapa engkau mempesona

Entah karena alasan mempertaruhkan masjid suci al aqso
Atau mungkin semangat islam dan kenegaraan
Menjadi menarik untuk bertaruh nyawa demi palestina
Tak hanya dari gaza namun belahan dunia turut berduka

Palestina, negeri suci tiga agama dari langit
Islam, yahudi, nasrani mengklaim punyak hak kuasa
Kota yang menawan menjadi reruntuhan kuno yang menakutkan
Kenapa harus dengan perang untuk mengHak’I secuil tanah

Kenapa harus palestina yang di goncang ke angkasa
Kenapa juga harus anak kecil tanpa dosa dan wanita yang kau jarah
Kenapa kau begitu berhasrat ingin menguasi hai penjajah
Demi misi untuk membangun kembali singgasana atau memang ini janji Tuhan

Aungan keras isak tangis menjadi irama setiap saat disudut kota
Tanah-tanah digali untuk memaksa mereka mengakhiri kehidupan di dunia
Senyum senang dari mujahid syahid atau kesangaran penjajah tak mampu ku artikan
Yang ku tahu kenapa Tuhan tidak kirim ababil kedua kali untuk para penjajah

Wahai palestina, dirimu telah menyedot perhatian belahan dunia
Tak sedikit mujahid impor mengerang nyawa ikhlas untuk mu
Namun sampai detik ini tak jua sejarah kusam ini usai
Tuhan, haruskah Sang imam dijanjikan datang baru kau sudahi konflik ini !

Palembang, 15 July  2014

Adilkah Engkau Tuhan


Terlahir telanjang dalam bungkus dunia yang kelam
Mata kecil tak mampu artikan makna hidup yang panjang
Hakikat kemana ruh ini akan  berjalan dan kembali
Terombang ambing dalam samudera deras nya dunia

Aku hanyalah boneka orang tua
Mengenal banyak Tuhan dalam satu cinta
Menerakakan Mu dalam syurga Cinta tuhan ku
Salahkah Tuhan jika aku terlahir bukan Muslim

Adilkah Jika Neraka rumah ku kelak
Sedang berjuta amal kebajikan yang telah tersulam
Berbakti kepada orang tua, agama dan sesama
Tegakah Engkau lukai hati ku yang terlanjur menduakan mu

Adilkah Tuhan diri kecil ku mendengkap dalam penjara mu
Bukan kah engkau maha penyayang makhluk yang luas nya tak terbatas
Kemana sayap cinta Mu  itu wahai pemilik kerajaan syurga
Sudah hilangkah mata hati Mu sehingga Engkau palingkan wajah

Bukan kah agama samawi Turun dari tangan Mu
Lalu kenapa kau bungkus kami dalam api
Bukankah sebiji kebaikan engkau balas kebaikan
Kemana janji manis yang Kau tuangkan dalam Kitab ?

Menduakan-Mu penyebab amarah Mu meledak, sebab Engkau adalah Tunggal
Amal ibadah terhalang dinding kokoh perselingkuhan ku
Muara dari segala kebencian Mu kepada ku yang lemah
Pintu langit menolak karena Tuhan cemburu ulah nakal ku

Ku tahu jika kini Engkau campakkan ku dalam jurang penyiksaan
Tak ada ampun lagi bagi amarah cemburu Mu
Penyebab semua nya adalah menempatkan Mu di kalbu sebagai yang kedua
Sedang Engkau Maha Tunggal untuk selama nya, kurasa ini adil

Indralaya, 5 Maret 2014

Irama Hujan yang Merindu




 
Rintik hujan perlahan menghantam bumi
Suara nya bak irama music menyentuh atap
Mendayu sendu menusuk kalbu
Di sudut pojok rumah ku tertegun

Rinai hujan lirih menyapa hati
Berbisik lembut menyapu wajah
Gerimis ini melayangkan pesan rindu
Rindu gubuk reot kebanggan ku

Suara gelegar Guntur halilintar
Jadi saksi ku terdiam kaku di bawah selimut
Sang bunda dengan lantunan kalam nya
Mengiri tidur ku dalam amukan hujan

Palembang, 14 Desember 2013

Kenapa Kau Sedih





Ada apa engkau duhai hati
Kenapa engkau terlihat murung
Kulihat ada gores luka disana
Apakah yang membuat bersedih !

Air mata yang mengalir di pelipismu
Bukti betapa kau tak sanggup menahan perih
Lalu butiran itu tak mampu kau tahan dari sarang nya
Hingga mengalir deras membasahi wajah mu yang anggun

Semburat wajah kusam di wajah mu
Tak mampu sembunyikan kepedihan
Kemana wajah bercahaya di wajah mu yang dulu terang bersinar
Kenapa sekarang berganti cemberutnan kusam

Hitam nya dunia kah yang membuat mu terluka
Atau karena beban hidup yang tak sanggup kau emban
Sabar, dunia hanya sesaat hanya sebentar saja
Basahi kusut wajah mu dengan wudhu agar cahaya itu kembali terang

Indralaya, 15 Desemeber 2013

BangunLah Dari Tidur mu




Bangun lah dari tidur mu
Engkau sudah lama terlelap
Apakah engkau tak dengar irama nyanyian di perut mu
Atau sudah begitu bencikah engkau akan sinar matahari

Bangunlah sang raja kehidupan
Aumkan suara mu yang lantang nan perkasa
Engkau sudah terlalu jauh tertinggal
Binatang kejaran mu telah menghilang di balik semak belukar

Bangunlah dari tidur pulas mu
Tidak kah kan kau gunakan kuku dan taring mu yang mematikan
Lihat sang kelinci impian mu di pojok Hutan
Membelakangi  sambil ucapkan salam perpisahan

Bangunlah atau engkau akan mati selamanya
Bangunlah hari sudah mendekati wajah senja
Sedang engkau hanya mampu kepakan ekor mu yang lusuh
Atau matahari akan melupakan mu selama nya

Palembang, 14 Desember 2013

Diam Atau Bertindak, Waktu Akan Terus Berjalan!

  Tidak ada manfaat menangisi masa lalu yang pasti tidak akan kembali. Tenggelam jauh dalam bayang bayang masa lalu hanya akan membuat diri ...