Sesaat habis dari shalat asar setelah membaca beberapa ayat dari qur’an aku baringkan tubuhku diatas ranjang karna memang kau lagi kecapain sekali seharian kuliah, duh penat juga yach ternyata kuliah itu heheh pikirku dalam bathin . Kala aku lagi terbaring di atas ranjang, ku terdiam dan terpaku sendirian di kamar.
“ Drrrrrrrrrrrrrtttttttttt ….. drrrrrrtttttttttttttt “ bunyi hp ku menjerit ternyata ada yang memanggil , akupun bangkit dari tempat tidur beranjak kearah hp yang bergetar saat aku lihat ternyata ayu yang memanggil.
“ Assalamualaikum, warahmatullahi wabarokatuh “ terdengar suara mengucap salam dari ujung telpon aku kenal sekali dengan suara tersebut, suara yang khas sekali ayu itulah namanya sahabat karib ku.
“ Walaikumsalam warahmatullhi wabarakatuh “ jawabku pelan
“ Kamu sekarang ada dimana gus ” ayu memulai pembicaraan
“ Aku lagi kamar, emang ada apa yu “ tanyaku singkat
“ Ntar malam habis magrib kamu ada kerjaan nggak, ngerjai tugas misalnya atau ada agenda lain“
“Ehm, kayaknya nggak ada dech, emang kenapa ? “
“ Bisa minta tolong nggak “
“ Insya allah bisa, bantu apaan “
“ Jadi gini gus, kemaren kan aku berobat sama dokter iman dan agak mendingan sakit dikaki aku ini, nah sekarang obat tu dah habis aku ingin beli obat itu lagi sekalian periksa untuk kelanjutan kelanjutan kaki aku ini “
“Oh, ya ya bisa, tenang aja yu, abis magrib ya ntar sms aja kalau udah mau berangkat” jawab ku sebulankemaren ia memang dapat musibah kakinya keseleo dan menyebabkan bengkak, udah di obati tapi belum sembuh juga, kasihan gadis itu pasti ia sangat menderita dengan kakinya itu, menjalankan kativitas sebagai mahasiswa pun jadi nggak sempurna karena harus berbagi dengan sakit ia derita, semoga allah member kesabaran kepadanya amien dan segera diberi kesembuhan oleh-Nya .
=======================================================================
Saat malam datang membentangkan jubah hitamnya, kota indralaya sebagai pusat aktivitas kuliah mahasiswa kembali diterangi sinar rembulan. Angin sejuk dari utara semilir mengalir berhembus perlahan menyapu pepohonan. Habis magrib sesuai janji aku akan menemani ayu berobat aku pun bersiap-siap untuk berangkat, berkali-kali suara hp ku berbunyi dengan lantunan ayat suci al qur’an miliknya misyari rasyid selalu menjadi salam pembuka saat ada yang mangil atau pun sms, pesan singkat dari ayu
“ Asslm, gus aku udah di bawah sekarang, jadikan nemeni aku berobat” segera ku raih hp yang sudah berapa kali menjerit
“Walaikumsalam, jadi, tunggu aja dibawah bentar lagi aku turun “
Dibawah ayu bersama ibunya telah menunggu, aku pun segera menghampiri mereka dengan membawa sepeda motor butut ku. Ibunya ayu baik sekali ternyata, di sisa-sisa usia mudanya ia mampu tersenyum, kepadakku ia mengatakan,
“ Maaf gus, ngerepoti kamu jadinya “ ucapnya lembut
“ Nggak apa-apa bu’ ayu kan temen alumni aku juga sudah sepantasnya untuk saling menolong, apa lagi dengan keadaannya yang sekarang sudah wajib hukumnya aku bantu dia “
“ Trima kasih banyak ya nak “
“Sama-sama, bu” aku berpaling kepada ayu yang dari tadi hanya diam, mungkin memang sengaja melakukan itu agar aku bisa berkomunikasi dengan orang tuanya
“ Ayo kita berangkat“ ucapku singkat, tanpa banyak komentar ayu langsung naik, kepada ibu nya kami mohon pamit
Motor yang kami tunggangi berlari perlahan menerobos gelapnya malam, cahanya yang terang mampu mengoyak pekatnya kegelapan, Alhamdulillah ya rabby masih mampu melihat keindahan ciptaanmu disaat malam, bintang yang bertebaran laksana mata ikan dilaut menghias angkasamu yang perkasa, dengan malu-malu rembulan pun muncul dibalik awan hitam menambah angkasa kian mempesona.
Laju motor kian jauh meninggalkan kediaman kami, dihadapan kami berdiri bangun kokoh gerbang unversitas kebanggaan kami, perlahan kami telah meninggalkan gerbang kini tujuan adalah kediaman dokter iman disanalah tempat ayu berobat.
“ Aku nggak tahu tempatnya dimana “ ucapku perlahan
“ Emang kamu belum pernah kesana”
“Belum”
“O ya sudah, tenang aja aku tahu kok, diamana tempatnya “
Kini kami udah dijalan raya banyak sekali kendaran yang lalu lalang melintas di jalan lintas timur, ya begitu lah keadaan dikota ini baik malam maupun siang jarang sekali sepi mobil yang datang dari jawa ke sumatera maupun yang akan menyebrang kejawa pasti melewati jalan ini jadi wajar lah jalan raya tersebut tidak pernah sepi dari suara-suara mobil. Berbagai kendaraan yang lewat mulai dari yang kecil hingga yang paling besar sekalipun ada, tronton, poso, truk barang-barang, bus kramat jadi, lorena dan banyak lagi yang lain. Saat melewati jalan raya persaanku sudah tidak enak jarang sekali aku jalan bersama seorang wanita bukan tak mau tapi memang aku yang enggan, banyak hal yang aku khwatirkan mulai dari fitnah orang lain sampai kearah musibah, tapi kali ini aku tak bisa menolak karena ayu adalah sahabat aku yang butuh pertolongan.
Kupasang lampu sen kearah kanan sengaja aku lewat jalan pentas agar cepat sampai, kulihat kaca sepion tidak ada kendaran dibelakang segera aku mempercepat kecepatan motor, namun naas dari arah belakang mobil truk dengan kecepatan diatas 60 menuju kearah ku tak pelak semua orang yang melihat kejadian itu berteriak histeris sejengkal lagi mobil truk tersebut hampir menabrak motorku, innalillahi!!! .
“ Tiiiiinnnnnnn “ suara klakson mobil truk yang hampir nabrak kami
Jantungku hampir copot apa yang aku khawatir kan terjadi, pelak kejadian itu mengingatkan ku pada satu tahun yang lalu musibah yang sama menimpaku aku terjerumus keselokan saat mengendarai motor sehingga setengah dari mukaku habis, sempat aku trauma naik motor tapi lama-kelamaan aku berani lagi, dan kejadian barusan membuat aku sedikit takut, tapi aku harus bersyukur tidak sampai tertabrak jika ya, aku nggak tahu apa yang kan terjadi mungkin kami akan meninggal, trimah kasih ya allah engkau masih mengizinkan kami bertahan di duniamu ini.
“Maafkan aku yu “ ucapku terbata
“Nggak apa-apa gus nyantai aja, yang namanya musibah kan kita nggak tahu kapan datangnya”
Dengan perasaan yang masih di hantui perasaan takut, takut hal yang sama terulang lagi ku kendarai motorku dengan perlahan, ya perlahan nggak apa-apa yang pentingkan selamat. Aku nggak sanggup jika sampai melukai gadis ini, jangan kan mau menanggung sakit yang baru sakitnya yang lama aja belum sembuh. Dan alhamdulillah beberapa menit kemudian akhirnya kami sampai juga di kediaman dokter iman, hupz ternyata disana telah banyak yang hadir semuanya pasti ingn berobat. Duh tuhan trima kasih engkau memberiku kesehatan sampai detik ini, benar sekali kita baru akan sadar akan pentingnya kesehabtan saat sakit menyerang kita, jadi wajar jika para kiyai atau pun ulama sering mengatak “ jika ingin tahu sehat itu penting datanglah kerumah sakit” betapa banyak orang yang ingin hidup sehat jauh dari penyakit, ratusan bahkan ribuan orang berobat kerumah sakit hanya sekedar untuk sehat, namun terkadang kita terlena dengan kesehatan yang ada sehingga enggan untuk merawatnya.
“ Yu gimana banyak sekali pasiennya “ ucpku lirih
“ Kita tanya dulu sama pegawainya, kemarin kakak pegawai apotik disini yang ndaftari aku, semoga aja suda didaftari”
“Ayo kita Tanya dulu” pintaku
Saat ditanya ternyata memang benar ayu sudah didaftari di nomor antrian satu, namun karena telat datangya kami pun harus merelakan yang dahuluan datang untuk maju, sudah di nomor antrian sebelas.
“Kita tunggu aja yu sudah terlanjur kita datang kesini, jadi harus periksa minimal’
“ Oke deh “ jawabnya singkat
Ternyata benar ya pekerjaan yang paling membosan itu adalah menunggu didepan, sembari menunggu dipanggil kami asyik dengan obrolan masa lalu sekedar mengingat lembaran lama selama di pesantren yang jarang di buka, terkadang kami bercerita tentang kenakalan di sewaktu nyantri, pernah di marahi ustad/usatzah, bahkan pernah di pukul, di rotani (red. di pukul pakai rotan ), sering karena tidak betah dipondok izin mau keluar tapi nggak diizini malah memilih jalan pintas keluar dari pondok tanpa izin alias minggat, semuanya terasa manis pada saat ini untuk dikenang, tidak bisa di bohongi ada perasaan rindu menyusup didada, rindu dengan kebersamaannya kala nyantri shalat selalu berjamaah, makam, minum, dan akitivitas lain selalu dilakukan bersama-sama, antara santri dengan santri yang lain begitu akor dibenak mereka tertanam satu kata persaudaraan sehingga para santri itu memiliki satu slagon yang indah “ senasib dan sepenanggungan “ mereka tidak membedakan latar belakang, berasal dari daerah mana, karena sudah menjdi saudara layaknya saudara kandung, sehingga jika ada salah satu santri yang dianiaya oleh orang lain satu keluarga senasib sepeanggungan lah yang akan bergerak, masih jelas teringat kata mutiara arab yang aku hafal saat nyantri dahulu kata mutiara tersebut ialah “ ma’hadi jannati “ artinya adalah pondokku adalah syurgaku. Tidak terasa ternyata kami sudah menunggu dua jam lewat, kebayang nggak antrian selama dua jam.
==============================================================================
Pagi telah menampakkan wajahnya, selimut malam udah pergi wajahnya kini bersinar terang, tatkala mentari menyapanya pagi pun kian bertambah berseri-seri, seperti lelaki yang sedang menyambut sang kekasihnya pagi pun terlihat manis semanis wajah kekakihnya lelaki, di pagi ini udara terasa segar, bercak-bercak hujan semalam masih tersisa membuat udara begitu dingin dan sejuk. Pagi ini aku bangun agak telat subuh saja hampir ketinggalan karena semalaman hujan, dingin menyusup ke sumsum tulang membuat satiap insan enggan beranjak dari tempat tidurnya, aku mengeliatkan tubuhku kekiri dan kekanan terasa sekali nikmatnya bercengkrama dengan malam, aku bertasbih akan keagungan allah yang menjadkan malam dan siang untk kepentingan manusia, namun terakadang manusia ini kurang pandai bersyukur atas nikmat yang di berikannya kepada kita.
“ Selamat pagi dunia kini kau kembali, menunjukan wajahmu ke alam raya, semua makhluk di penjuru dunia menyambut kedatanganmu dengan gembira, dengan ucapan syukur dan hati berbunga-bunga bisa bertemu dengan mu lagi, namun ada juga yang bersedih menatapmu karena hari kemarin dilalui dengan hal yang sia-sia, padamulah kami berusaha, belajar, dan belajar akan pentingnya waktu semoga besok aku bisa bertemu kamu lagi “ aku beranjak dari tempat tidur dengan males-malesan akhirnya aku mampu juga menaklukan malas ku pekikku, segeraku raih handuk yang ada di jemuran sambil bernyanyi-nyanyi kecil aku beranjak kekamar mandi.
“ Serrrrrrrrrrrrrrrr,,,,” ku guyur badanku dengan air sesaat aku terpekik kecil ketika air singgah di tubuhku.
“ Dingin sekali air ini “ menggigil tubuhku menerima sentuhan lembut air yang aku siramkan, namun kemudian setelah selesai mandi baru aku menyadari ada kenikmatan tersendiri atau kesegaran mandi diwaktu pagi, nikmat sekali otak jadi fress pikiran pun jadi bening wajar jika ada para ahli ilmu pengetahuan yang mengatakan bahwa waktu yang paling cocok untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan otak adalah waktu pagi, karena udaranya yang masih segar otak pun masih fress saat menerima pelajaran maka pelajarannya pun mudah lengket di ingatan.
Kubentang sajadah menghadap kearah kiblat, tak butuh waktu lama bagiku sehabis mandi tadi aku langsung wudhu, kini aku telah berdiri tegap menghadap kearah barat bersiap menghadap penguasa jagat raya di pagi ini. Dengan penuh kekhusyukan dalam shalat dhuha ku aku berdoa kepada sang penjaga pagi.
“ ya robby, aku datang kepadamu diwaktu pagi dengan secerca harapan, menangis merintih aku memohon belas kasihmu ya rabb terimah aku sebagai hambamu, yang maha pengasih kasihi lah daku yang hina ini limpahkan taufik dan rahmatmu untukku yang haus akan kasihmu, yang maha pengampun ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku yang telah bertahun-tahun dengan penuh kasih sayang membesarkan dan mendidk aku, ya alim ya rahman engkau lah tempat curahan hati, kepada siapa lagi hamba mengadu ya rabb kalau bukan padamu, istajib ya allah doa hambamu ini amien “
Shalat dhuha merupakan shalat yang sangat dianjurkan oleh rasulullah setelah shalat tahajud hukumnya sunnah muakkad artinya sunah yang sangat di anjurkan, ada banyak manfaat dan fadilah dibalik kesunahan shalat dhuha ini, diantaranya dalam hadits yang diriwayatkan abu dawud rasulullah saw bersabda “ Tuhanmu yang maha gagah dan maha mulia telah berseru : “ Hai bani adam, shalatlah empat rakaat pada awal siang karena aku. Maka aku akan mencukupkan engkau pada akhir siang itu “ dilain kesempatan baginda rosul juga pernah bersabda “ barang siapa yang melakukan shalat shubuh, kemudian terus duduk di tempat shalatnya untuk dzikrullah sampai matahari terbit, kemudian ia teruskan dengan shalat dhuha dua rakaat allah mengharamkan api neraka untuk menyentuhnya atau memakan dirinya “ masih banyak lagi manfaat dari shalat dhuha tersebut namum pada kenyataanya hanya segelintar umat yang sempat melakukannnya. Kenapa itu bisa terjadi ? tanyakan pada diri kita pribadi.
Kuletakan kembali sajadah pada tempatnya ada getaran menysup sukma sehabis shalat dhuha aku nggak tahu apa makna dari getaran itu yang kurasakan sekarang adalah kesegaran, pikiranku begitu sejuk tidak ada rasa beban yang menggelayuti benak ku padahal seharusnya aku panik kerana belum sama sekali membuat tugas kwn dan hari ini persentasi, mungkin ini lah salah satu manfaat yang aku rasakan, begitu nikmat menyambut pagi dengan ucapan syukur berdhuha dengan sang pemilik arsy. Jam telah menunjukan 8 pagi segera aku rapikan buku-buku kuliah, Setelah semuanya beres aku pun segera menuju kampus.
===============================================================================
Tidak butuh waktu lama bagiku untuk sampai kekampus dengan mengendarai motor imutku sekitar dua menit aku sudah tiba, sebagai mahasiswa yang mendapat beasiswa maka aku pun diwajibkan untuk di tinggal di asrama sebagaimana yang lain, diasrama itulah aku tinggal jarak antara tempat aku tinggal (asrama) dengan kampus itu kurang lebih dua ratus meter, agak dekat memang tapi kalau ditempuh dengan jalan kaki menghabiskan waktu sekitar sepuluh sampai lima belas menit. Sesampainya di kampus ternyata dosen pengajar tidak hadir, setelah ditanya sama pegawai administrasi beliau berhalang hadir karena hari ini dia mengawas UN (Ujian Nasional) di sekolah menengah atas.
Sembari menunggu mata kuliah kedua pengantar aplikasi komputer aku pun akhirnya memutuskan kewarnet kampus di perpustkaan, kebetulan mata kuliah aplikom masuk jam sebelas jadi kupergunakan waktu selama lebih kurang 3 jam kewarnet saja untuk mencari bahan persentasi untuk minggu depan. Di jalan menuju perpus tak sengaja aku bertemu dengan miftahati.
“ Mau kemana dek “ ungkapku
“ Ke fkip kak, ada acara disana “ jawabnya
“ Acara apaan, seminar ? “
“ Bukan tapi penutupan acara b.o barokah “
“ Kapan? “
“ Sekitar jam 12 kak mulai acaranya “
“ Sekarang kan baru jam beraa, ngapai buru-buru “ selidikku
“ Bosen kak di kost, enakan di kampsu “
“ Ohw, yasuadh ntar kakak anter ke fkip, ayo naik “
“ Kakak sendiri mau kemana “
“ Ke warnet perpus “
“ Nggak ngerepoti ni kak “
“ Nggak nyantai aja kali “
Kuputar arah motorku menuju ke fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, miftahati adalah adek angkat ku, dia di fkip jurusan matematika. Gadis imut berdarah jambi itu satu organisasi pada ukm nadwah.
“ Dimana dek acaranya “
“ Digedung serbaguna kak “ sembari menunjuk kearah gedung berwarna biru laut
“ Kayaknya belum banyak yang dating tuh “
“ Ya kak masih sepi “
“ Terus gimana nich, masih mau kesana “
“ Kakak mau kemana “
“ Ke perpus “
“ Ngapain ? “
“ Cari bahan untuk minggu depan “
“ Ya sudah aku ikut kakak aja dech, disini juga masih sepi “
“ Ya sudah , yuk “
Akhirnya kami pun kembali ke internet perpustakaan.
“ Dengar-dengar kabar adek juara satu lomba cepat tepat kemaren “ Tanya ku
“ Ya kak Alhamdulillah, allah memberikan kemudahan untuk menjawab setiap pertanyaannya “ jawabnya malu-malu
“ Hebat tuch selamat ya, maaf ya kemaren nngak sempat lihat adek tampil “
“ Trimah kasih kak, yuk kita masuk “
“ Kak daftar dulu “ ungkap miftah mengingatkanku kala aku langsung duduk
“ Ohya lupa ni kartu nya adek aja yang nulis namanya “ pinta ku
Kini pikiran beralih pada layar monitor kumputer, ku pusatkan untuk mencari bahan tentang narkoba dan hubungannya dengan pertahanan Negara, merusak kah atau nggak ? dan cara menanggulangi bagaimana agar generasi kita mendatang sadar akan bahaya narkoba sehinnga tidak terjerat ke dunia narkoba. Terus dan terus ku cari. Dan tak butuh lama data-data yang kuperlukan telah aku dapatkan dan kusimpan dalam flsh disk dengan rapi, kuedit seperlunya agar menjadi bahan persentasi yang lebih baik.
“ Tinggal print pikirku “ kulirik miftah di depanku, tatapannya terpaku pada layar komputer dia lagi asyik dengan facebooknya, aku akhirnya terhanyut pada internet ku buka alamat blog ku yang sudah seminggu nggak pernah di kunjungi jangan-jangan dia sudah merajuk. Kubaca Tulisan yang pernah aku tulis, lucu sekali aku nggak menyangka bisa menulis seperti itu, aku tertawa geli saat membacanya lagi. Tidak terasa ternyata sudah hampir dua jam di konoko, aku pun memutuskan untuk menyudahinya kuajak miftah untuk keluar.
“ Kakak masuk kuliah dulu yach soalnya dosennya dah masuk tadi kakak sms sama kawan sekelas, adek mau kemana “
“ Ke Rektorat kak “
“ ngapain ? kakak nater ya “
“ Ngajuin berkas-berkas untuk beasiswa PPE kak, miftah jalan kaki aja lah kak kan dekat juga “
“ Sudah adek ikut kakak aja “ pintaku
Karena aku bersi keras untuk ngater akhirnya dia nurut juga.
“ Trimaksih kak “
“ Ya sama-sama, temannya siapa? Sendirian ? “ tanyaku
“ Nggak kak, Ada mbak-mbak yang sudah di dalam kak “
“ Ok dech, kakak kuliah dulu ya, asslaamualaikum “
“ Ya kak hati-hati , walaikumsalam “
Segara ku melaju kearah fakultas ekonomi, kulihat jam udah lewat 15 menit dari pukul sebelas artinya dosen telah lama masuk kupercepat jalan motor, aku ngak mau ketingalan pelajaran. Di simpang empat dari arah kiri malaju motor supra X dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik melaju cepat. Aku berusaha untuk mengindari motor yang akan melaju didepan jalan namun tetap saja tidak bisa mengendalikan motorku kecepannya tidak bisa di rem dengan dengan cepat pada jarak yang kurang dari lima belas meter Dan pada akhirnya
“ Jdgaaaarrrrrrrrrrr “ tabrakan pun tidak bisa di elakan lagi
Kepala motorku menabrak kepala motor sang pengandara motor tersebut, sesaat aku meraung kesakitan, di pergelangan tanganku terasa sakit sekali, aku takut jangan-jangan tanganku patah segera aku bangkit dari jatuh. Kulihat tanganku ada bercak biru membekas.
“ Aduh …. Sakit sekali tanganku “ teriakku
“ Kamu kalau naik motor hati-hati dong, lihat kiri kanan kalau jalan jangan asal tabarak aja “ bentaknya
“ Pak siapa juga yang mau nabrak bapak kalau aku disuruh pilh mana mau aku nabrak bapak “
“ Pokoknya aku nggak mau tau, lihat kaki aku bengkak nah “ sembari menunjukan kakinya yang berdarah, akupun nggak mau kalah
“ Aku juga sakit pak, pergelangan tanganku terasa sakit sekali janagan-jangan ini patah “
“ Kita ke kantor polisi dahulu, kita selesaikan disana “ pintanya
“ Jangan meras dong pak, siapa yang salah nggak ada pak bapak nggak salah pun juga dengan saya, andaikan aku yang nabrak bapak ok aku mau kekanotor polisi atau kemana pun, tapi posisinya sekarang nggak ada yang perlu disalahkan, toh kita sama-sama nbrak “
“ Pokoknya tidak bisa, kita harus kekantor polisi “ dia masih bersi keras mau kekantor polis
“ Nggak bisa pak, aku ini seorang mahasiswa, dan aku sekarang buru-buru mau kuliah sekarang aku udah telat ditambah lagi dengan masalah ini pasti bakalan banyak ketingglan pelajaran, ok gini aja kalau bapak nggak mau ngalah aku yang ngalah, aku minta dengan kejadian ini “ ungkapku
Dan Alhamdulillah bapak tersebut mau mengerti penjelasan aku
“ Ya sudah bapak juga minta maaf, kamu fakulstas apa ? “
“ Ekonomi “
“ Lain kali hati-hati ya klu jalan, bapak dosen di fakultas ilmu social dan ilmu politik “ ungkapnya
“ Trimah kasih pak nasehatnya, sekali lagi aku mohon maaf “ ada perasaan malu dalam diri ini ternyata orang aku tabrak seoarng dosen dikampus ini.
Aku pun meninggalkan tempat itu, langsung bergegas menuju tempat kuliah. Ternyata kejadian aku dengan ayu yang hampir ditabrak mobil pada malam itu berbuah hari ini. Sebuah kejadian yang membuat aku sadar bahwa kehati-hatian itu perlu dimana pun kita berada.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar