Jama’ah Idul Fitri yang berbahagia
Pada hari yang berbahagia ini,serentak seluruh penjuru angkasa bergetar haru,seiring kumandang kalimat-kalimat thoyyibah,takbir,tahlil,dan tahmid memuji keagungan Allah Swt. Alangkah bangganya kita sebagai ummat muslim,kita diikat satu rasa,rasa persatuan dan kesamaan hak berdirilurus dalam shof mengumandangkan takbir,Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Bergegap gempitalah dunia dengan suara takbir hari ini,getaran haru menyusup dan menerobos kedalam sanubari,mengetuk dan menyapa kepekaan setiap insan,tanpa mampu dibendung. Akan gemetar dan risaulah hati orang-orang yang tidak senang menyaksikan persatuan dan kesatuan ummat tauhid.
Duhai indah nan menawan,cantik nan mempesona jika persatuan dan kesatuan serta kebersamaan kita hari ini bisa kita wujudkan dan kita terapkan dalam keseragaman bentuk,gerak,langkah dan terobosan untuk menegakkan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya di hari-hari yang lain.
.
Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Kaum muslimin yang berbahagia
Akhir-akhir ini dunia ditimpa musibah yang Bertubu-tubi,Semenjak gempa dahsyat tsunami yang menimpa 11 negara,disusul gempa bumi lainnya,penyakit Avian Influenza(flu burung),banjir banding,angina taupan,dan perang datang silih berganti. Khususnya lagi Indonesia,Negara kita ini,bertubi-tubi menghadapi bencana,ujian dan cobaan,gemap bumi dahsyat disertai Tsunami yang meluluh lantakan provinsi Aceh “serambi mekkah” dan menewaskan lebih dari 200.000 jiwa manusia,disusul gemap bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang menewaskan lebih dari 6.000 jiwa dan meluluh lantakan bangunan dan sarana lainnya,disambung lagi gempa bumi di pengandaran ,kebakaran dahsyat terjadi di Makasar,Jakarta,Bengkulu,Palembang,Kalimantan dan daerah-daerah lain,membumi hanguskan rumah-rumah dan took-toko penduduk,gunung-gunung beraksi bereaksi,baik di Jawa maupun gunung Dempo yang sangat dekat dengan kita iku bereaksi,gejala-gejala aneh bermunculan yang mungkin belum pernah dialami di dunia ini,semburan Lumpur panas Lapindo di Sidoarjo yang jugajuga telah banyak menelan korban,umat manusia pun terancam penyakit Flu Babi (H1N1). Baru-baru ini yang masih akrab ditelinga kita Tsunami yang memporak porandakan mentawai Sumatera Utara menelan rubuan korban jiwa,lagi-lagi cobaan di negeri ini belum ada habisnya banjir di papua menambah panjang deretan musibah di bumi pertiwi ini,terakhir gunung merapi Yogyakarta meletus,rumah-rumah penduduk hancur dilanda abu fulkanik hewan-hewan ternak pun milik warga mengambil bagian dari peristiwa merapi.
Jama’ah Idul Fitri yang berbahagia
Gejala aneh pada alam ini juga tampak pada kelahiran anak manusia yang kembar siam dengan badan,kepala,atau dada menyatu semakin sering terjadi. Kelahiran Bayi Safitri di Palembang,Nazlah di Bangka Belitung dan Deva-Devi di Bali serta bayi lahir kembar 4 atau 5 bahkan 9. demikian juga munculnya fenomena lain,penyakit aneh seperti tulang patah-patah tanpa diketahui sebab musababnya,bayi lahir menyerupai ikan atau ikan yang ditangkap kemudian menyerupai wajah manusia dan fenomena-fenomen alam lainnya.
Wahai hamba Allah…. Tidaklah kita sadari hal ini semua….. tidakkah pernah hal ini menjadi renungan kita semua…. Tidakkah pernah hal ini menggugah hati kita…. Untuk sejenak bertadabbur,berfikir,introfeksi diri dari kealpaan,kehinaan,dan kelalaian. Boleh jadi ini adalah sebagian dari proses ala,namun kejadian tak normal ini selayaknya memberikan nuansa telaah,nuansa fakir,nuamsah ilahiyah agar kita menyadari dan memahami bahwa diri kita ini lemah,tiada daya,tiada upaya,tidak ada apa-apanya,hingga jangan lagi kita pernah bersikap angkuh,sombong,berbangga diri terhadap Allah Swt. Atau iri,dengki,hasut serta dendam terhadap sesame manusia. Sedahsyat,sebesar,sehebat dan secanggih apapun usaha manusia,pasti ada batas dan kelemahannya.
Mungkin saat ini kita terlena,bahwa kehendak masyarakat adalah kehendak “Tuhan” atau terlena oleh anggapan bahwa dengan bersama kita bisa maju. Lalu seolah melupakan Allah Swt. tapi karena kecintaan Allah Swt terhadap kita,Allah mengingatkan kita,walau kita melupakannya. Cukuplah fenomena ini semua menegur kita,menjadi ujian bagi kita agar kita bisa naik kelas dalam keimanan. Kita ambil pelajaran dari fenomena ini . kedepan kita berbenah dan senantiasa mengedepankan unsur ilahiyah pada setiap langkah dan perbuatan kita.
Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Kaum muslimin yang berbahagia
Hari-hari senantiasa berganti,berlari pergi dan takkan kembali. Hari ini,kita berkumpul di sini,dihari raya,hari kemenangan bagi mereka yang shooma waqooma,mereka yang berpuasa pada siang hari ramadhan dan mengisis malam-malamnya dengan bangun,sembahyang merendahkan diri di hadapan Allah Swt yang maha kuasa. Bingkisan cantik bertuliskan kemenangan dari Allah Swt yang berisiskan kado pengampunan besar dan hadiah berbentuk rahmat yang tiada tara. Kita patut untuk berbahagia karena kita telah selesai menunaikan kewajiban kita. Selama satu bulan penuh,kita di tempa,digembleng jiea dan raga. Mental kerohanian kita telah dilatih untuk tidak tamak dan rakus,sehingga terhadap hal yang halalpun kita jauhi. Kita tidak makan dan minum di siang hari dan tidak berhubungan badan antara suami-isteri,padahal semua hal tersebut adalah hal-ahl yang diperbolehkan di luar bulan ramadhan. Semua kewajiban dan anjuran ini bisa kita lalui karena bimbingan dan keagungan serta rahmat Allah Swt semata,sehingga selayaknya kita untuk berbahagia. Allah swt berfirman :
“ Katakanlah dengan karunia Allah swt dan rahmat-Nya jualah hal-hal ini bisa diraih. Karenanya selayaknyalah mereka bergembira, karunia dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Q.S Yunus : 58)
Dan melalui hari raya fitri ini marilah kita gapai “Idul Haqiqy” hari raya yang sebenarnya,bukan hanya tertawa karena pakaian yang serba baru,bukan tersenyum hanya karena makanan yang serba lezat,melainkan senyum dan kebahagiaan yang disebabkan kembalinya keagungan islam,yaitu di saat ummt ini mampu melepaskan diri dari tekanan-tekanan bangsa lain,mampu mengambil kebajikan tanpa intervensi orang lain,dan kita sebagai ummat muslim mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan mampu mempertahankan kehormatan dan harga diri kita.
Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Jama’ah Idul Fitri yang berbahagia
Barusan telah kita lalui satu bulan yang sangat agung sebagai sarana penggemblengan jiwa, pelatihan mental kerohanian. Satu bulan penuh telah kita lalui dengan rasa berbunga-bunga penuh kebahagiaan. Namun,dalam kebahagiaan kita ini telah terselip satu kerugian,yaitu usia kita telah berkurang satu tahun dari ramadhan kemarin. Dengan kata lain kita bahagia karena umur kita telah berkurang satu tahun,kita bahagia karena maut semakin dekat dengan kita dan senantiasa mengintai kita. Terkadang kita lupa kematian orang tua,ibu,bapak,nenek,kakek, dan saudara-saudara kita. Kematian mereka semua yang dulu kita tangisi. Bahkan kita sendiri lupa dengan kematian kita yang kian mendekat. Kita lupa bahwa mati yang jika saatnya tiba tidak bisa diajak bermusyawarah, apalagi disogok. Kita lupa bahwa kematian yang senantiasa kita hindari senantiasa mengejar,mengikuti dan mendekati langkah kita dimanapun kita berada.
“Katakanlah sesungguhnya kematian yang selalu kamu hindari pasti akan menemuimu, dan engkau akan dikembalikan kepada Allah swt Yang Maha mengetahui hal-hal yang ghoib dan nyata lalu ia akan beritakan kepadamu tentang apa yang telah kamu perbuat” (Q.S Al jumu’ah 8).
Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Jama’ah Idul Fitri yang dirahmati Allah swt
Negara yang kita cintai ini,kini sedang berlayar di tengah lautan lepas dan luas,di gonjang oleh ombak-ombak pengacau keamaan,diterpa oleh angin taupan yang melayangkan harga sembako,digoyang oleh dorongan kepentingan pribadi,diserang oleh doktrin-doktrin sesat bagai halilintar yang yang menyambar disertai kebocoran-kebocoran anggaran kita yang menggila. Negeri kita ini semakin terombang ambing di tengah perjalanan, di tengah keterasingan berlayar semakin jauh dari dernaga kedamaian. Negeri yang kita cintai ini semakin kearah dekadensi,dekadensi kepercayaan,dekadensi moral,dekadensi akhlak,sangat langka embun yang menyejukkan,yang datang memberikan kedamaian dan ketentraman. Langit-langit negeri kita hanya menurunkan rintik-rintik moral kehancuran.
Jama’ah Idul Fitri yang dirahmati Allah swt
Mari kita putus generasi ketidakberdayaan ini,kita ganti menuju yang kokoh,tegar,piawai,dan layak tampil di depan,menuntun,mengajari dan membimbing kita semua menuju ridho ilahi
. Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Jama’ah Idul Fitri yang dimuliakan Allah swt
Mari kita eratkan kembali ikatan persatuan kita,mari kita berjalan seiring,kita kokohkan kembali dinding negeri kita yang mulai rapuh. Kita rengkuh kembali anak-anak yang terlantar ,orang-orang tua jompo,karena mereka adalah bagian yang tak terpisahkan kita semua. Kita sadarkan kembali remaja kita agar kembali kejalan ilahi.
Melalui hari raya idul ftri in,marilah kita bersihkan hati,hilang rasa dengki dan benci,kita ulurkan tangan untuk memohon maaf dan memaafkan,yang tua memaafkan yang muda,ayah memberi maaf pada anak,suami memberi maaf pada isteri,mertua memberi maaf kepada menantu dan kita yang muda bersimpuh memohon maaf kepada mereka.
Terakhir,ada satu catatan kecil yang penting untuk kita renungkan di hari idul fitri ini ialah sabda Rasullah saw :
Artinya : “ bukanlah orang beriman jika ia sendiri yang kenyang,sedangkan tetangganya kelaparan hingga tampak tulang rusuknya. (HR. BUKHORI dari Ibnu Abas)
Ada kebiasaan buruk yang sering mengidap pada sebagian hamba Allah saat labaran ini,yaitu berfoya-foya dengan makanan dan minuman. Bahkan tidak sedikit diantara mereka membuang –buangnya dengan sia-sia. Sungguh ini merupakan perbuatan yang mubazir. Tegakah kita berbiat demikian,ditengah-tengah puluhan juta saudara-saudara kita setanah air berada di bawah garis kemiskinan. Mereka hanya mengandalkan tadahan tangan hanya untuk mengharap sesuap nasi.
Lihatlah saudara- saudara kita di kolong-kolong jembatan,di emper-emper took,di jembatan-jembatan penyebrangan yang merintih dan berdoa untuk hanya mengharap recehan. Atau,lihatlah saudara-saudara kita di pasar-pasar yang mengais-ngais unggukan sampah untuk sekedar mencari rezeki guna menyambung hidup hari ini. Pertanyaan yang ada dibenak mereka adalah apa yang dapat saya makan hari ini. Mereka tidak kuasa berfikir apa yang akan saya makan esok,apalagi untuk tujuh keturunan. Begitulah mereka hidup dalam keseharian.
Mereka semua membutuhkan kepedulian dan perhatian kita. Sang yatim piatu dan sang fakir miskin adalah saudara-saudara kita. Kita semua mempunyai tanggung jawab besar untuk memperhatikan nasib dan derita mereka. Jika tidak demikian,tentu kita semua termasuk pendusta-pendusta agama. Allah berfirman :
Artinya : “ Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan agama ? itulah orang yang menghandrik anak yatim ,dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,maka kecelakaanlah bagi orang yang lalai dari shalatnya dan orang yang berbuat riya’ serta enggan menolong dengan barang\barang yang berguna.” (QS.Al Ma’un 1-7)
Salah satu tradisi ba’da shalat id ini,ialah disamping saling bermaaf-maafan,juga saling mengunjungi,sambil menikmati minuman dan makanan khas idul fitri,yang sengaja dipersiapkan untuk melengkapi dan menyempurnakan kegembiraan dan suka cita kita dilebaran ini.
Itu boleh-boleh saja sepanjang tidak melampaui batas,kita gembira dan kita makan itu wajar dan manusiawi,itupun bagian dari kesyukuran kita. Namun sebaliknya kita tidak lupa,bahwa di tengah-tengah keceriaan kita,ditengah-tengah gelak tawa kita,di sela sela kegembiraan kita,kita sisihkan ingatan kita dan perhatian kita,pada anak manusia sejenis kita yang tengah nestapa dan menderita,yang merintih dan merintih. Mereka adalah anak yatim piatu,yang senantiasa mengharapkan tenggang rasa kita semua.
Saat-saat id seperti ini,sebenarnya merupakan saat yang amat menyedihkan buat mereka. Hari ini,jika anak-anak sebayanya dapat mencium tangan dan pipi ayah bundanya,mereka tidak bisa karena ayah bundanya telah tiada,berada nun jauh di sana,terbaring beralas tanah. Saat-saat anak lain berbaju baru,bersepatu baru,dan bercelana baru yang dengan bangga memakainya dan menunjukannya di depan ayah ibu,mereka tidaklah seperti itu. Di kala anak-anak sebayanya begitu asyik bercengkrama dan tertawa ria bersama orang tua,mereka sangat jauh dan sangat tak mungkin mengenyam suasana seperti itu.
Bapak,ibu,remaja dan saudara semua,lihatlah di sana,ba’da id ini,anak-anak yatim piatu itu menghias wajahnya dengan derail air mata. Mungkin di libuk hatinya nan paling dalam terukir kata “oh ayah,oh ibu,kenapa kau tak hadir di tengah-tengah kami,mengapa kau tak ajak kami bercengkrama dan bergembira seperti mereka teman-temanku. Mengapa tak kau ulurkan usap tanganmu di kepala kami,mengapa tak kau sunggingkan senyum kasih kehadirat kami,padahal teman sebaya kami merasakanya. Dimana kau ayah ? dimana kau ibu ? kami merindukanmu,saat-saat seperti ini kami membutuhkan kehadiranmu.”
Perih terasa di hati mereka,keluhan anak merindukan kasih sayang orang tua yang tak mungkin mereka peroleh. Ada rintihan panjang bak sembilu,jauh di hati murni mereka sang yatim dan sang piatu kembali menjerit di hati. “ Wahai hamba allah yang tengah bersuka ria hari ini,ingatkah kalian kepada kami yang tengah menyirami sanubari kami dengan air mata,kami kini tak berayah tak beribu,kami sungguh mengharap belas kasihmu,kami ingin seteguk perhatian dan sesuap kepedulian dari kalian yang tengah bersuka ria,dengarlah rintihan kami.”
Duhai sang yatim piatu,percayalah kami semua tak mungkin melupakanmu,kami memahami nasibmu,kesedihanmu,kenestapaanmu,kamu sadar bahwa dikau adalah saudara-saudara kami seagama yang amat membutuhkan perhatian dan kepedulian kami.
Tabahkanlah hatimu . dan bersabarlah dalam mengarungi hidup ini. Percayalah,kasih Allah,kasih Rasul dan kasih kami semua senantiasa bersamamu.
Allhu Akbar 3X Walillahil Hamd
Jama’ah Idul Fitri Rahimakumullah.
Semoga kita senantiasa mendapat curahan rahnat dan maghfirah Allah swt,sehingga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang takwa,yang mendapat kemenangan surga dan terlepas dari siksa neraka.
Mudah-mudahan pula,kita menghayati benar makna dan hakikat Ramadhan dan mengamalkan nilai-nilai Ramadhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Terakhir kita memohon kehadirat Allah swt agar kita termasuk hamba-hamba-Nya yang peduli terhadap anak yatim piatu,kaum fuqoro; dan masakin.
Artinya : “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masulah kedalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar